Jadikan Marsinah Sebagai Pahlawan Buruh Nasional

Rabu, 07 Mei 2014

PERNYATAAN SIKAP KP-SGMK
Pada Momentum Hari Buruh Perempuan (Marsinah) 8 Mei2014
“Lawan Segala Bentuk Kriminalisasi dan PenyikasaanTerhadap Buruh Perempuan”

Salamperjuangan!


photo marsinah "Pahlawan Buruh Nasional"
photo marsinah "Pahlawan Buruh Nasional"
Setiaptahunnya kita selalu memperingati hari gugurnya sosok pahlawan buruh yang gugurdalam memperjuangkan hak-hak buruh perempuan dalam ranah produksi. Denganmomentum hari gugurnya marsinah yang tewas karena melawan perusahaan tempatdimana marsinah bekerja telah menjadi catatan penting bagi perjuangan buruhkedepan bahwa rezim kapitalis komprador apapun itu, dan partai politik elitborjuis apapun itu, tidak akan memihak pada kepentingan klas buruh, khusunyaburuh perempuan. Perjuangan marsinah pada tahun 1993 adalah perjuangan buruhyang tidak bisa kita lupakan, betapa ditindasnya kaum buruh perempuan di ranahprosuksi.  Hari ini, tepat pada tanggal 8mei 2014 kasus terbunuhnya pejuang buruh perempuan telah genap 21 tahunterbengkalai. Kasus pembunuhan secara keji di masa pemerintahan militeristikOrde Baru itu, tidak pernah dituntaskan oleh rezim neoliberal saat ini. Padahalkasus yang dialami Marsinah ini telah menjadi catatan ILO (Organisasi BuruhInternasional), dikenal dengan Kasus 1713. Selain itu, Marsinah juga memperolehpenghargaan Yap Thiam Hien pada tahun 1993 karena keberaniannya memperjuangkanhak buruh.     

Marsinahmemimpin para buruh di tempat kerjanya, di PT Catur Putra Surya (CPS) Porong,Sidoarjo, Jawa Timur untuk memperjuangkan kenaikkan upah pokok dari Rp 1.700per hari menjadi Rp 2.250. Selain itu, Marsinah juga memperjuangkan kepentinganpara buruh perempuan, yang menuntut cuti haid, cuti hamil, dan lain sebagainya.Marsinah kemudian dipanggil ke Markas Komando Rayon Militer (Koramil) setempat,karena memimpin aksi buruh di tempat kerjanya. Beberapa kawan sekerjanya bahkandipanggil paksa karena terlibat dalam aksi-aksi itu. Hal tersebut sebenarnyamenunjukkan, bahwa militer memang benar-benar berpihak dan berada di belakangpemilik modal untuk memberangus buruh yang melakukan perlawanan.

Kriminalisasidan penyiksaan yang dialami oleh Marsinah, bukan hanya dialami oleh kaum buruhdi saat sekarang. Rakyat tertindas pada umumnya, seperti petani, nelayan,pedagang kecil, masyarakat adat, dan rakyat tertindas lainnya, bahkan mahasiswasekalipun juga mengalami hal yang serupa. Kriminalisasi, penyiksaan, dan bentukkekerasan lainnya hampir terjadi dimana-mana, berbarengan dengankonflik-konflik agraria yang kerap kali terjadi di masa sekarang. Artinya,dengan tidak dituntaskannya kasus Marsinah oleh rezim neoliberal atau malahmembiarkan kasus Marsinah kadaluwarsa, bukan hanya berdampak pada kaum buruhsaja. Namun hal ini juga akan melanggengkan praktik kriminalisasi danpenyiksaan yang selalu dialami oleh buruh perempuan lainnya.

Denganbanyaknya kasus buruh perempuan, bahkan kaum perempuan secara umum tidak adasatupun partai politik yang bercokol di parlemen saat ini, berbicara mengenaipentingnya melindungi kaum buruh perempuan dan setiap hak-haknya harusterpenuhi. Bahkan sampai pada penuntasan kasus Marsinah yang sampai sekarangini tidak ada kejelasan. Hal ini terbukti dengan diabaikannya kasus Marsinahhingga 21 tahun. Artinya juga bahwa, partai-partai politik, elit politik, danrezim kapitalisme-Neoliberal memang sengaja membiarkan kasus Marsinahkadaluwarsa sampai kasus marsinah tidak bisa diungkit kembali. Hal ini justruakan semakin melanggengkan berbagai praktik kriminalisasi dan penyiksaan, yangselalu dialami oleh kaum buruh khsusunya kaum buruh perempuan. Hal ini jugamenunjukkan, bahwa partai-partai politik yang menguasai parlemen atau yang telahterpilih sebagai wakil rakyat pada pileg 2014 bahkan sampai pada pemilupresiden 2014 nanti, justru berpihak kepada pemilik modal dan selalu berusahamenyengsarakan kaum buruh perempuan.

Makadari itu, dengan situasi yang telah kami sampaikan diatas, pada momentummemperingati hari gugurnya pejuang buruh perempuan “marsinah” kami KOMITE PERSIAPAN SENTRA GERAKAN MUDAKERAKYATAN (KP-SGMK) menyatakan siakap:

  1. JadikanMARSINAH sebagai PAHLAWAN BURUHNASIONAL
  2. Tolak politik upah murah jalankan upah layak nasional
  3. Tolak keterlibatan militer disetiap aksi-aksi buruh
  4. Usut tuntas kasus marsinah, tangkap dan adili pelakunya
  5. Menolak partisipasi dalam Pemilu Borjuasi 2014 karenahanya diikuti oleh partai-partai pemodal yang busuk dan juga bukan jalan keluarbagi permasalahan rakyat
  6. Ekonomi berbasis pada kebutuhan dan kontrol rakyat
  7. Wujudkan Sistem pendidikan yang gratis, ilmiah,demokratis dan terhubung pada kebutuhan rakyat.
  8. Lawan pemilu borjuasi 2014 dan Bangun politikalternative

Kaum Buruh Peempuan Bersatulah!
Belajar, Organisasi dan Revolusi!

Jakarta 8 Mei 2014
Koordinator Nasional
Komite Persiapan Sentra Gerakan Muda Kerakyatan
(KP-SGMK)

Daniel (Pay) Halim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme