Pernyataan Sikap Solidaritas untuk Front Nelayan Bersatu Indramayu

Senin, 17 Februari 2014

 STATMENSOLIDARITAS
KOMITEPERSIAPAN SENTRAL GERAKAN MUDA KERAKYATAN
UNTUK FRONT NELAYAN BERSATU

Hidup Perjuangan Rakyat !!!

Represifitas demi represifitas telah menjadi nafas darinegara ini untuk membungkam perlawanan rakyat. Senjata menjadi jawaban atasprotes dan amarah rakyat yang semakin tertindas oleh kebijakan rezim.Kepolisian yang semestinya menjadi institusi yang menjaga keamanan, selaludigunakan untuk menghadapi rakyat. Memang demikianlah fungsi dari kepolisian, menghadapi rakyat yang berlawan dan menjadipenjaga modal (menjaga stabilitas nasional agar modal leluasa masuk keIndonesia). Tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadaprakyat semakin kejam. Belum hilang dalam ingatan masyarakat Indonesia bagaimanapolisi menembak rakyat di Papua, Sumatera dan didaerah lainnya. Dan kini paranelayan di Indramayu yang menjadikorban kekejaman aparat, tindakan represif yang terjadi merupakan tindakan antidemokrasi dan anti rakyat. Kekerasan dan kekejaman yang dilakukan polisi dan tentaramemberikan gambaran yang semakin jelas kepada rakyat bahwa mereka tidakmengabdi kepada kepentingan rakyat. Rezim Neolib hari ini  ialah alatkepentingan kapitalisme, yang menggunakan alat kekerasan Negara untukmelindungi berjalannya modal. Peristiwa yang baru saja terjadi di Indramayu inisalah satu bukti nyata bagaimana Negara dalam hal ini pemerintah memangmerupakan alat kepentingannya sistem kapitalisme.

Represifitas yang dilakkan oleh aparat kepolisian ResortIndramayu terhadap massa Front Nelayan Bersatu (FNB) ini terdiri dari nelayan Tegal, Pekalongan, Indramayu,Brebes. ketika melakukan aksi menuntut diberlakukannya lagi subsidi buatnelayan diatas 30 GT, yang ketika subsidi ini dihapuskan, kenaikan solartersebut akan menambah biaya melaut ditengah hasil tangkapan yang tidak menentuakibat cuaca yang tidak menentu, kebijakan ini jelas membunuh nelayan. Hal iniakan berdampak pada ratusan kapal diatas 30 GT menjadi kapal-kapal yang akan tidakberoprasi, dilanjutkan dengan kapal-kapal yang lebih kecil (dibawah 30 GT)akibat terbatasnya pembelian solar bersubsidi dan persaingan dengan kapal-kapalbesar. Maka, ribuan nelayan yang biasa menggantungkan hidupnya pada kapal-kapaltersebut akan kehilangan mata pencarian nya cepat atau lambat, karena melautsama artinya dengan menelan kerugian. Para elit, ahli ekonomiliberal dan lembaga-lembaga internasional menyatakan bahwa “subsidi adalah kebijakan tidak rasional dantidak berkeadilan. Pencabutan subsidi sektor Migas akan mewujudkanketahanan dan kemandirian energi nasional.” Hal ini menunjukan bahwaproblem pasar bebas, salah satunya adalah subsidi. Bagi koorporasi, subsidiakan membatasi persaingan dan menghancurkan pasar. Oleh karena itu, agendapasar bebas harus diikuti dengan penghapusan subsidi-subsidi publik. Ini bukti nyata pula tindakan pemerintah hari ini yang mengorbankan rakyat nya(mencabut subsidi) demi pengabdian pada pemodal-pemodal internasional.

Akibat dari represifitas itu, puluhan korban luka - luka yangdialami oleh nelayan. Sampai dengan saat ini massa aksi masih dikejar -kejaraparat kepolisian, bahkan sampai kerumah – rumah. Tindakanrepresifitas yang dilakukan oleh aparat terhadap Nelayan ini maupun rakyatlainnya yang sedang berlawan, menjadi kepentingan bersama gerakan rakyat.Tindakan anti demokrasi ini tak bisa lagi dibiarkan dan harus segera dilawanbersama-sama dengan membangun front persatuan nasional yang mandiri dandemokratis. 

Oleh karena nya, kami sebagaiunsur Muda dari pergerakan rakyat, mendukung penuh perjuangan FRONTNELAYAN BERSATU dan Lawan segala bentuk represifitas rejim SBY-Budiono besertaaparat-aparatnya.  Dan juga kami mendesak negara untuk melakukanNASIONALISASI INDUSTRIALISASI SEKTOR ENERGI di Indonesia agar dapat membiayaiSUBSIDI ENERGI yang dibutuhkan oleh rakyat.

Jakarta, 18 Februari 2014


Koordinator Umum 

Daniel Pay Halim


photo diambil dari news.viva.co.id
Photo dari news.viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme