Deklarasi Komite Persiapan - Sentra Gerakan Muda Kerakyatan (KP-SGMK)

Sabtu, 01 Februari 2014

KOMITE PERSIAPAN-SENTRA GERAKAN MUDA KERAKYATAN (KP - SGMK)

“Belajar, Organisasi, Revolusi”

Salam Pembebasan!

Uraian singkat kami di bawah ini adalah bagian dari kegelisahan dan amarah terhadap situasi yang akhirnya mendorong kami kembali berhimpun untuk berjuang bersama dalam satuan gerak yang kami namakan Komite Persiapan – Sentra Gerakan Muda Kerakyatan (KP-SGMK). Kami yang terhimpun dalam satuan gerak organisasi ini adalah bagian yang ingin mengabarkan hal yang lebih banyak dari sekedar  “bahwa kami ada” kepada siapa pun yang membaca pernyataan ini.  

Berawal dari sebagian besar keberadaan kami dalam sebuah jaringan bernama Jaringan Gerakan Mahasiswa Kerakyatan (JGMK) yang kemudian kami sadari sangat lambat dan penuh kesulitan mengorganisir diri, ternyata sudah cukup lama menghabiskan waktu untuk melihat betapa mahasiswa begitu dipasung dalam lembaga-lembaga komersial pendidikan dan betapa kaum muda semakin digerogoti keberpihakannya pada rakyat. Kaum muda, atau yang sering dipanggil pemuda, bahkan sudah tidak sekali dua kali lagi dimerosotkan peran nya oleh organisasi-organisasi yang membawa kepentingan para penindas didalamnya. Beberapa dari nya bahkan sering disebut organisasi “preman” karena justru bertindak menyusahkan dan berhadap-hadapan dengan perjuangan rakyat.

Namun sejatinya kami tahu,  kaum muda merupakan sebuah sarang ketidakpuasan segala sesuatu yang dilahirkan oleh sistem. Kami juga paham, sistem ini memang dibangun oleh mereka-mereka yang tua, mereka-mereka yang meredam dan mengacaukan semangat berlawan kaum muda demi ketundukan pada sistem yang mereka bangun; mereka-mereka yang tidak lagi punya kemampuan melihat Indonesia dan dunia yang baru melalui penghancuran segala sesuatu yang lama, busuk dan merusak: penindasan itu sendiri. Untuk itu lah kami meneguhkan sikap melanjutkan perlawanan yang lebih gigih terhadap kapitalisme beserta bermacam variasinya terhadap penindasan yang selama ini muncul di tengah situasi rakyat.

Satu hal yang harus kami katakan dan telah menjadi salah satu tema pembahasan kami dalam pertemuan nasional yang berlangsung 24-27 Januari 2014 kemarin adalah, bahwa mahasiswa, dimana sebagian besar kami adalah juga (yang sering dikatakan) mahasiswa, ternyata bukan lah golongan yang berbeda dari kaum yang keseharian hidup nya dituntut belajar dan yang di pundak nya disisipkan rol kepatuhan untuk bersaing dan menaklukkan rakyat demi menjadi penindas baru. Singkatnya, kami didorong belajar untuk menjadi robot-robot pembantu para penindas. Kami tegas menolak itu. 

Pelajar, bagi kami adalah siapa saja yang kemudian mengobarkan jiwa belajar nya kepada setiap hal dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun yang menjadikan alam raya adalah sebagai sekolah nya. Maka, ketika kami juga dibedakan dari kemampuan orang tua kami membiayai pendidikan yang semakin hari semakin mahal dan membuat sebagian dari kami tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, itu bukan alasan yang cukup untuk membuat kami terpisah dan tersekat satu sama lain. Kami masih lah satu dalam apa yang kami lihat dan dalam apa yang kami anggap dan dibutuhkan bagi masa depan rakyat, yaitu perubahan besar menuju kemanusiaan dan keadilan. Oleh karena nya kami berkesimpulan untuk menggabungkan isi dan bentuk organisasi mahasiswa dengan organisasi pelajar dan juga organisasi pemuda bagi masa depan perjuangan.

Dan untuk perubahan mendasar itu, kami telah mendiskusikan beberapa program yang kami anggap menjadi jawaban dari permasalahan pemuda dan rakyat dewasa ini, yang sekaligus menjadi garis perjuangan kami sampai datang nya kongres pertama dalam 6 bulan mendatang. Program perjuangan itu adalah:

  1. Sistem pendidikan yang gratis, ilmiah, demokratis dan terhubung pada kebutuhan rakyat.
  2. Lapangan pekerjaan yang layak bagi kaum muda dan rakyat
  3. Pelestarian bumi sebagai ruang hidup yang adil dan manusiawi.  
  4. Nasionalisasi aset – aset vital negara dan industrialisasi bagi kesejahteraan rakyat
  5. Ekonomi berbasis pada kebutuhan dan kontrol rakyat
  6. Solidaritas perjuangan nasional dan internasional
  7. Menolak partisipasi dalam Pemilu Borjuasi 2014 karena hanya diikuti oleh partai-partai pemodal yang busuk dan juga bukan jalan keluar bagi permasalahan rakyat
  8. Membangun kerjasama aktif dengan organisasi perjuangan rakyat demi pembangunan kesadaran dan kekuatan politik rakyat tertindas.

Program-program diatas, bagaimanapun tidak akan dapat berjalan maksimal dan efektif jika hanya dilakukan satu, dua, tiga, puluhan, ratusan, ribuan saja tapi berjuta-juta orang yang sadar dan maju akan cita-cita bersama yaitu menghancurkan kapitalisme sebagai akar dari penindasan. Oleh karena itu, kami mengajak bagi siapapun itu organisasi pemuda, pelajar/siswa, dan mahasiswa yang sadar akan penindasan tersebut untuk bergabung bersama kami KP-SGMK.

Demikian penjabaran singkat ini kami sampaikan terkait pendeklrasian Komite Persiapan-Sentra Gerakan Muda Kerakyatan yang lahir berdasarkan konsep kebutuhan akan persatuan beberapa sektor yang bersepakat akan gerakan kaum muda yang menginginkan perubahan. Akan menjadi tidak efektif dan maksimal jika beberapa organisasi hanya melakukan cara-cara sporadik dan eksklusif serta terpecah-pecah ditiap sektornya, karena hanya akan menjadi isu lokal dan menyulitkan terbangunnya solidaritas dan kekuatan yang lebih massif untuk menggempur kapitalisme. Sangat dibutuhkan persatuan gerakan muda diberbagai tingkatan daerah hingga membentuk persatuan yang mempunyai satu tujuan bersama yaitu mendorong kesadaran Pemuda, Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat untuk menghancurkan sistem kapitalisme dan membangun suatu sistem yang memanusiakan manusia itu sendiri.

Komite Persiapan Sentra Gerakan Muda Kerakyatan (KP-SGMK):
  1. Konsentrasi Mahasiswa Progresif
  2. Gerakan Mahasiswa Pro Demokrasi
  3. Front Mahasiswa Demokratik
  4. Komunal Mahasiswa Pangkep Kerakyatan
  5. Gerakan Perjuangan Mahasiswa Demokratik
  6. Sentra Gerakan Progresif
  7. Forum Komunikasi Siswa Progresif
  8. Konfederasi Sindikalis Nusantara
  9. Barisan Pemuda Mahasiswa Progresif
  10. Gerakan Pemuda Mahasiswa Majene
  11. Barisan Pemuda Progresif

Jakarta 1 Februari 2014

Koordinator Umum

Daniel Pay Halim 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme