Selama berlangsungnya acara, diadakan juga
Launching Kelompok Belajar KAPITAL, yang tujuannya sebagai bahan diskusi
membedah buku DAS KAPITAl 1 2 dan 3 karangan Marx & Engles.
Kelompok belajar ini terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung. Tidak
hanya launching Kelompok Belajar Kapital, pembukaan Stand Penjualan Buku
Gerakan di wilayah Samarinda juga dilakukan sebagai ajang
pendistribusian bahan bacaan yang bermanfaat bagi kesadaran pemahaman si
pembaca buku. Peserta yang hadir dalam diskusi tersebut meliputi
Kelompok Tani Makmur Desa Lubuk Sawah, Perempuan Mahardika, Gerakan
Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI), Jaringan Anti Tambang (JATAM),
Kelompok Kerja (POKJA), Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara
(HIMANEGA), Politik Rakyat, Forestry Magazine, Mahasiswa/i Sosiatri, BEM
FISIP Univ.Mulawarman, Mahasiswa Fak.Keguruan Ilmu Pendidikan
Univ.Mulawarman, Fak.Hukum Univ.Mulawarman, Fak.Hubungan Internasional Kabar Daerah : Samarinda, Kalimantan Timur
Oleh : Desi Natalia Mebang (Koma Progresif)
Pada tanggal 1 April 2014, beberapa organisasi di kota Samarinda
seperti Konsentrasi Mahasiswa Progresif atau yang sering disingkat
dengan nama KOMA PROGRESIF yang juga
berjejaring dengan Komite Persiapan Sentral Gerakan Muda Kerakyatan
(KP-SGMK) bersama Kongres Politik Organisasi Perjuangan Rakyat Pekerja
(KPO-PRP) mengadakan diskusi publik sebagai upaya penyatuan gerakan
dalam merespon pemilu borjuasi tahun 2014 dengan tema “Pemilu 2014 :
Milik Kita Atau Mereka? Masih Adakah Alternatif ? .
Beberapa
pendapat yang muncul ketika pendiskusian berlangsung adalah bahwa pemilu
2014 sebagai ajang pemilu borjuasi. Tidak terlihatnya satupun partai
yang berdiri hari ini sebagai perwakilan dari rakyat itu sendiri (Buruh,
Tani, Nelayan, dan rakyat tertidas lainnya) menjadikan pemateri dan
peserta diskusi mempunyai alasan bahwa pemilu 2014 masih milik “mereka”.
Beberapa persoalan seperti RUU KamNas, penculikan aktivis 98, korban
lumpur lapindo, hingga munculnya sebuah fenomena populis seperti Jokowi
juga dinilai belum mampu menyelesaikan persoalan rakyat hingga saat ini
karena hanya diusung berdasarkan kepentingan partai elit dan pro
pemodal.
Pemateri diskusi juga mendorong agar masyarakat hari
ini tidak hanya sekedar melakukan mosi tidak percaya (Golput) pada
partai elit dan pemilunya tahun 2014 ini, akan tetapi dapat melakukan
lebih dari hal tersebut yaitu dengan membangun sebuah gagasan politik
alternative/partai alternatif yaitu partai rakyat itu sendiri yang
berasal dari klas buruh, petani, nelayan, dan klas tertindas lainnya
sebagai ajang tandingan oleh partai elit yang ada saat ini. Diskusi tersebut berlangsung di Aula Guest House Universitas Mulawarman,
Samarinda. Dengan para pemantik diskusi antara lain Marwono (KPO-PRP),
Tyas (Politik Rakyat), Sapri Maulana (GMNI), Merah Johansyah (JATAM
KALTIM), Yus (POKJA), dan dimoderatorin oleh Muhammad Rusli (KOMA
PROGRESIF).
Univ.Mulawarman, dan BEM PERTANIAN Univ.Mulawarman. (SuaraKita)*
Pemilu 2014 Milik Kita atau Mereka, Masih adakah Partai Alternatif?
Rabu, 09 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme