Pendidikan Demokratik FMD-SGMK

Senin, 09 Mei 2016



“Menciptakan Kader Intelektual Organik,Progresif dan Revolusioner”

Salam Perjuangan Demokratik.....
Hidup Rakyat Pekerja...
Hidup Mahasiswa...!!!



Berangkat dari kondisi Gerakan-gerakan mahasiswa di indonesia yang passif terkhusus di kota makassar semakin hari mengalami kemunduran ada banyak hal yang bisa di jadikan indikasi penerunan gerakan mahasiswa, mulai dari banyaknya mahasiswa yang lebih tertarik  pada organisasi-organisasi yang orientasinya bukan gerakan tapi event organizier, sampai pada mereka yang lebih menyukai belajar berdiplomasi di dalam kampus dan masih banyak yang sekedar duduk di kampus tanpa ada satu bentuk wujud perjuangan, baik secara pendiskusian mengenai kondisi objektif masyarakat hari ini, bahkan dengan praktek-praktek perjuangan untuk langsung turun kejalan sangat minim, bahkan beberapa mahasiswa   yang menyatakan diri sebagai organisasi gerakan namun dalam prakteknya mereka hanya bergelut dalam isu-isu sektoralnya masing-masing tanpa perlu terlibat langsung dengan rakyat dan sejuta persoalannya, disisi lain mereka juga tak  mau lepas dari peran sebagai control of social , agent of cange dll.

 Terihat dari aksi –aksi heroik mahasiswa saat ini, dimana ketika ada isu-isu elitis atau isu nasional saat ini mereka berbondodng turun, memblokade jalan, membusungkan dada layaknya merekalah pahlawan rakyat, selalu ingin tampil  didepan rakyat, bahkan ada yang sampai yang mengarah anarkis yang dapat mencederai gerakan rakyat pada hari ini. Budaya heroisme ini tidak lain adalah produk dari kapitalisme untuk terus mencegah persatuan rakyat dari berbagai element.
 Maka melihat kondisi yang telah di jelaskan di atas FMD-SGMK menganggap bahwa untuk mengikis budaya heroisme dan untuk merubah watak mahasiswa yang apolitis, elitis, hedonis hingga dapat memassifkan kembali gerakan-gerakan mahasiswa  yang kerakyatan,dan menciptakan mahasiswa demokratik. Hanya bisa terealisasi melalui pendidikan yang demokratik, ilmiah dan bervisi kerakyatan pula. 

FMD-SGMK menyelenggarakan pendidikan demokratik  calon anggota, dengan tema “Menciptakan Kader Inteletual Organik,Progresif dan Revolusioner” yang di laksanakan pada hari kamis, 5/8/2016. Pendidikan calon anggota dilaksanakan dibaruga paralegal LBH Makassar. Peserta pendidikan calon anggota FMD-SGMK terdiri dari beberapa kampus yang ada di makassar, diantaranya : Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Muhammadyah Makassar (UNISMUH), Universitas Islam Negeri Alaluddin Mkassar (UIN Alauddin Makassar), dan Universitas Hasanauddin Makassar (UNHAS),  pendidikan demokratik calon anggota FMD-SGMK yang diikuti peserta sebanyak 35 orang, pendidikan yang berlangsung selama empat hari dengan penuh semangat dan antusias oleh peserta pendidikan calon anggota dalam mendapatkan materi-materi yang disuguhkan FMD-SGMK dalam pendidikan adalah materi-materi menarik bagi peserta, mulai dari materi Filsafat dasar, ekopol, Sejarah Pendidikan Indonesia, Sejarah Masyarakat Indonesia, Sejarah Gerakan Mahasiswa, Feminisme, Sosial Demokrasi Kerakyatan, Perkenalan Organisasi dan Manejemen Aksi.

Selain mendapatkan materi-materi yang menurut peserta belum pernah mereka temui sebelumnya terutama di dalam kampus, peserta Pendidikan Calon Anggota Demokratik juga diajarkan bagaimana cara membangun budaya diskusi, menulis berita serta cara untuk berorasi.
Sementara di sela-sela waktu istirahat peserta pendidikan CA FMD-SGMK  juga diisi dengan diskusi-diskusi lepas, malam terakhir pendidikan calon anggota FMD-SGMK juga diisi dengan Bedah film MARSINAH di lanjutkan dengan pengukuhan/pelantikan anggota baru FMD-SGMK, usai pelantikan FMD-SGMK mengadakan konsolidasi persiapan aksi memperingati Hari  Marsinah 8 2016. Yang juga melibatkan seluruh anggota yang baru selesai di kukuhkan.

Minggu, 8/5/2016 pukul 09:00 setelah melakukan pendidikan calon anggota. FMD-SGMK Menggelar aksi peringatan 23 tahun kematian pahlawan buruh yang semangat perjuangan serta tidak pernah takut melawan segala bentuk penindasan termasuk soal pemenuhan hak-hak terhadap buruh, buruh perempuan yang bernama MARSINAH tersebut mayatnya di temukan tewas dalam keadaan mengenaskan pada tanggal, 8 mei 1993. Aksi ini juga menjadi lahan pratek untuk mengimplentasikan teori-teori perjuangan yang di terima selama berlangsungnya pendidikan.

Aksi hari Marsinah 8 Mei 2016


Panjang Umur Perlawanan...
Hidup Rakyat Pekerja....!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme