Sumber Tulisan: Arah Juang
Read more at http://www.arahjuang.com/2013/10/22/kenapa-pelajar-mendukung-mogok-nasional/#gAW4ucrY25gHbwl
Read more at http://www.arahjuang.com/2013/10/22/kenapa-pelajar-mendukung-mogok-nasional/#gAW4ucrY25gHbwl8.9
Dengan
massifnya gerakan penolakan atas upah murah dan menuntu upah layak nasional, menolak
sistem outsourching, menolak PHK sebagai bentuk, untuk, menekan biaya produksi,
telah terjadi sepanjang sejarah pergerakan buruh diseluruh dunia terutama dalam
sejarah gerakan buruh Indonesia. Kebijakan-kebijakan yang di lakukan oleh piha kpemerintah telah banyak melenceng dari arah bangsa ini yang kemudian dituangkan
dalam amanat undang-undang dasar seperti mensejahtrahkan rakyat Indonesia,
tapi.., rakyat yang mana?
Sebagai
jalan terbaik dari pada krisis ekonomi kapitalisme telah melakukan segala macam
cara seperti menginterpensi Negara-negara dunia ketiga khususnya Indonesia yang
memiliki populasi terbanyak di dunia dan para pekerja/buruhnya yang diupah
dengan murah. Dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan para pengusaha
telah mengorbankan mayoritas rakyat Indonesia dengan diupah murah dan
pendidikan semakin mahal. Mahalnya pendidikan, jika dibandingkan dengan Upah
Minimum Provensi sangatlah tidak wajar jika upah buruh tidak di naikkan dari
20% menjadi 50% dari keuntungan yang didapat perusahan.
Dengan
adanya pemogokan besar-besaran yang rencanya akan dilakukan/dilaksanakan oleh
semua elemen gerakan seperti kaum buruh, tani, kaum miskin kota, dan mahasiswa diseluruh
wilayah Indonesia pada tanggal 28-30 oktober 2013 nantinya. kami sebagai
pelajar dan sebagai cadangan pekerja nantinya mendukung dengan sangat atas pemogokan
tersebut (Mogok Nasional) dan beserta
tuntutan-tuntunannya seperti: Menetapkan
Upah Layak Nasional, Hapus System Kerja Outsourching, Cabut Impres No 9 Tahun
2013, Berikan Jaminan Sosial Untuk Rakyat Dan Menolak Privatisasi/Komersialisa
terhadap dunia Pendidikan, mulai dari sekolah dasar, menengah, sampai pada
pendidikan tinggi.
Karena
dampak dari krisis kapitalisme Bukan hanya buruh, mehasiswa, tetapi juga semua
pelajar yang dari keluarga yang kurang mampu akan merasakan dampak dari
kepentingan pengusaha yang didukung oleh pemerintah. Dan perlu kita ketahui
bersama kenapa para pelajar mendukung mogok nasional pada tanggal 28-30,
tentunya ini sangat berkaitan dengan adanya peningkatan jumlah pendidikan
teknologi dan kejuruan atau biasa disebut SMK. Mentri pendidikan dan kebudayaan
Muhammad Nuh yang dikabarkan oleh Kompas.com pada tanggal 28 bulan 8 tahun 2012
bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperkuat pendidikan vokasi di
jenjang menegah, dengan terus menambah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Pada
tahun 2020 nanti, jumlah SMK mencapai 60-70 % dari Sekolah Menengah Umum yang
ada yaitu 30-40 persen.jadi sekolah SMA/SMU dikurangi dan SMK ditambah jumlah
sekolahnya untuk memenuhi kebutahan pasar industry yang tersedia di Indonesia.
Prioritas
pemerintah dalam hal meningkatkan tenaga kerja yang profesional melalui sekolah
menengah kejuruan. Dalam teori filsafat pendidikan vokasi atau kejuruan
menyebutkan bahwa tujuan dari pendidikan kejuruan ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan pasar tenanga kerja yang
propesional. Dan dari proyeksi kedepan dinas pendidikan dan kebudayaan yang
mengurangi jumlah sekolah umum dan memprioritaskan jumlah pendidikan vokasi
atau kejuruan adalah langkah yang akan menghasilkan tenga kerja yang murah.
Disamping itu juga dalam pendidikan kejuruan ini sangat erat kaitannya dengan
dunia perburuhan karena setiap bulannya sekolah akan mengirim tenaga kerja dari
sekolah vokasi untuk ditempatkan disalah satu perusahan sebgai bentuk pelatihan
sekaligus menjadi tenga kerja yang tanpa dibayar selama 3 bulan.