Salam kesetaraan !!!
Gerakan
perempuan saat ini sangat jauh mundur dibanding gerakan perempuan sebelum 1966,
dimana gerakan itu murni untuk memajukan perempuan dan terbebas dari
belenggu kapitalisme yang menghisapnya.
Berbagai
peraturan perundang-undangan masih mencantumkan banyak kebijakan yang
mendiskriminasi perempuan berdasarkan norma-norma, adat istiadat/kebiasaan dan
prasangka sosial budaya. walau perempuan punya peran penting dalam kelangsungan
hidup keluarga dan masyarakat serta kontribusi mereka bagi pembangunan, namun
mereka telah dikucilkan dari kehidupan politik, ekonomi, dan sosiali budaya
serta proses pengambilan keputusan, yang bagaimanapun juga menentukan pola kehiAdupan
mereka sehari-hari dan menentukan masa depan masyarakat. Pengucilan itu telah
membungkam suara perempuan dan membuat kontribusi serta pengalaman mereka tidak
tampak. sering kali mainstream pandangan perempuan yang di kekang hak-hak
demokratiknya cenderung mambatasi diri untuk berekspresi dalam sistem demokrasi. sementara dalam konstitusi
tidak ada hal yang membenarkan bahwa ada perbedaan antara hak hak demokratik
perempuan dengan laki laki.
Demikian
pula dengan politik feminismenya. politik feminisme yang dijalankan sangat
liberal "bebas tanpa batasan". walaupun dalam demokrasi selalu
berkomitmen terhadap pembebasan kaum perempuan, bahwa tidak ada demokrasi tanpa
pemenuhan terhadap hak hak demokratik perempuan.
Dalam
pandangan Feminisme khususnya feminisme liberal, didalam kehidupan
bermasyarakat yang menjadikan perempuan tertindas dan menjadi klas kedua, itu
adalah laki-laki, yang kemudian disebut Partiaki (kekuasaan laki-laki). Dimana
laki-laki lah yang berkuasa dan perempuan tunduk pada kekuasaan laki-laki.
Bahkan sebagai manusia perempuan tidak punya hak akan tubuh dan seksualitas
mereka sendiri, maka dari itulah landasan mereka untuk berjuang, memperjuangkan
apa yang menjadi haknya dan mengakhiri kekuasaan laki-laki terhadap dirinya.
Namun Demokrasi tidak dapat memandang penindasan terhadap perempuan
dengan demikian, dengan menjadikan laki - laki sebagai “rival” yang harus
perempuan kalahkan agar dapat “bebas merdeka”.
Dalam demokrasi kita meletakan persoalan penindasan perempuan
dalam persoalan “perampasan atas hak hak demokratik ”. Mengapa demikian?
Menurut pandangan demokratik, penindasan laki-laki terhadap kaum perempuan
muncul dari tidak tercapainya kesetaraan antara perempuan dan laki laki yang
hal ini muncul karena tidak tercapainya pemenuhan hak hak demokratik khususnya hak hak demokratik perempuan.
ketidaksetaraan ini telah di perkuat oleh tingkat partisipasi perempuan dalam
kehidupan publik dan politik. kebijakan yang di rancang dan kepetusan yang
diambil hanya oleh laki-laki, tidak
mencerminkan makna dari demokrasi yang sejati.
Dengan begitu perempuan yang
terlibat dalam gerakan perempuan saat
ini perlu merangkai dan merakit kembali pandangan dan kemampuan juangnya agar
mampu keluar dengan sebuah ide dan keyakinan yang berjangka panjang: Segala
bentuk penindasan harus di hancurkan !
Komite Persiapan Sentra Gerakan Muda Kerekayatan (KP-SGMK) SULSEBAR telah menyelenggarakan Pendidikan Perempuan, Hari
Sabtu, 15 sampai 16 Agustus 2015, yang
bertempat di : Jln.
Beringin V, kassi-kassi (Baruga
Paralegal LBH-Makassar) yang di ikuti sekitar 20 peserta.
Pendidikan Perempuan ini pada
umumnya bertujuan untuk membangkitkan kembali gerekan muda khususnya perempuan agar memilki visi dan program
perjuangan yang jelas. Secara khusus
kegiatan ini juga merupakan langkah awal untuk merangkai,
merakit, dan memasifkan kembali organisasi dan gerakan kedepan dalam menuntut
penyetaraan dan pemenuhan hak hak demokratik perempuan.
Selama pelatihan berlangsung,
para peserta yang juga selaku anggota KP-SGMK sendiri itu , sangat antusias.
Kenapa tidak, karena dalam pendidikan tersebut memberikan pendidikan yang di khususkan untuk anggota perempuan
SGMK suselbar namun tidak membatasi laki-laki sebagai peserta, dan dalam
pendidikan perempuan ini jelas lebih banyak mengangkat isu-isu
perempuan, seputar hak hak demokratik perempuan.
Dengan Terlaksanakannya pendidikan
perempuan ini di harapkan mendapat beberapa capaian yang memajukan
bagi gerekan kaum muda khususnya perempuan. Diantaranya: Terbangunnya cara
pandang dalam melihat masyarakat dan melihat peran perempuan didalamnya Memahami tentang hak hak demokratik perempuan dan apa yang harus diperjuangkanTerbangunnya
kemampuan juang kaum muda khususnya perempuan dalam berbagai lapangan.
Makassar,
17 Agustus 2015
Pembukaan pendidikan perempuan dengan nyanyian Internasionale |
pembukaan pendidikan perempuan SGMK |
Materi Hak-hak demokratik Perempuan |
Advokasi Perempuan dari LBH Makassar |
Asal-usul Penindasan Perempuan dan Jenis Perjuangan Feminisme by: KPO-PRP |
Testimoni Issu Perjuangan Buruh Perempuan by GSBN-SGBN |
BELAJAR, ORGANISASI, DAN REVOLUSI
loh kok judulnya salah. harusnya ada kata sentra
BalasHapus