“Manusia telah banyak merusak alam sejak manusia tidak lagi tunduk pada
alam melainkan berbalik menaklukan dan mengubah Alam untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri”
Perlu kita tau bahwa peringatan Hari
Bumi ditujukan kepada manusia untuk mengingatkan bahwa Bumi ini perlu dijaga
karena satu-satunya planet sampai sekarang ini tempat didiami oleh manusia
untuk berproduksi dan melangsungkan keturunannya. Jika, bumi hancur maka musnahlah
kehidupan manusia beserta segala isinya.
Maka tepat pada tanggal 22 April
kita sebagai manusia kembali merenungkan awal mula perjalanan bumi ini, sejak
terbentuk dari tumpukan-tumpukan gas dan plasma panas. Sampai munculnya
kehidupan diatas permukaan bumi, sampai pada saat manusia pertama kali membuat
sejarahnya dan sampai sekarang ini, dimana nasib bumi tergantung pada kebebasan
manusia itu sendiri.
Sejarah Peringatan Hari
Bumi
Hari Bumi yang selalu di
peringati pada 22 April pertama kali di peringati di Amerika Serikat tahun 1970
yang di gagas oleh seorang Senator bernama Gaylord Nelson. Ditandai dengan Dua
puluh juta orang tumpah ruah di jalan-jalan kota. Fenomena tersebut sebagai
ledakan akar rumput yang sangat sangat mencengangkan. Antusiasisme masyarakat Paman Sam saat itu
khususnya para buruh sungguh peduli dan Hari Bumi menjadi kesempatan pertama
sehingga mereka benar-benar dapat berpartisipasi dalam suatu demonstrasi yang
meluas secara nasional, dan dengan itu menyempaikan pesan yang serius kepada
seluruh masyarakat didunia agar bangkit melawan segala sesuatu yang dianggap
dapat merusak Alam dan masa depan umat manusia.
Di Indonesia sendiri peringatan
Hari Bumi Pertama kali prakarsai oleh para LSM dan Aktivis pelestari lingkungan
hidup. Sedangkan Hari Lingkungan Sedunia diperingati berdasarkan Konferensi UN
tentang Lingkungan hidup yang berlangsung pada 5 Juni 1972 di Stockholm.
Kapitalisme , Kerusakan
Alam, dan Dampak terhadap Hajat
Kehiduapan Rakyat
Sistem Kapitalisme dalang dari
segala kehancuran dimuka bumi ini telah banyak melakukan pengrusakan,
eksplotasi alam, dan menyimpang dari nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri bahkan
untuk menguasai bumi ini taksegan harus
memakan banyak tumbal dari rakyat jelata.
Terbukti Kualitas lingkungan hidup semakin
hari semakin memburuk. Selama 150 tahun, jumlah karbon yang ada di atmosfer
telah meningkat 50%, dari 280 ppm menjadi 393 ppm. Dan dampaknya, khususnya
abad terakhir, telah mencatat peningkatan suhu global, kehancuran glasier dan
lapisan es, perluasan gurun dan berbagai peristiwa cuaca ekstrem.
Perubahan iklim akibat pemanasan
global disebabkan Ekosistem Alam yang tak seimbang lagi merupakan cerminan dari
maraknya pengrusakan Hutan dan eksploitasi Alam yang berorientasi pada
kepentingan modal untuk memenuhi bahan baku kebutuhan industry kapitalis. Tak
lepas pula dari fenomena bencana alam, banjir, kekeringan, pencemaran tanah, air, dan udara oleh limbah
dan polusi dari tambang dan industry pada perkotaan hingga perubahan pola hidup
manusia yang Nampak jelas dewasa ini.
Kemudia Sepanjang tahun 2011 s/d
2015, terdapat 236 kasus sengketa pertambangan di seluruh Indonesia,
diantaranya paling marak adalah kasus Perampasan tanah rakyat di Rembang Oleh
PT. Semen Indonesia yang mengancam pengrusakan mata air dan kelangsungan hidup
warga rembang, dan kasus perampasan tanah di Bulobangkeng Takalar dan masih
banyak lagi kasus-kasus perampasan tanah di Indonesia. Di tahun 2013-2014,
korban meninggal sebanyak 64 orang. Hampir keseluruhan aktivitas pertambangan
di wilayah Indonesia mendapat reaksi penolakan.
Perusahaan Pertambangan
Yang Paling Merusak Alam Di Indonesia
Semakin mempertegas bahwa
perusahaan pertambanganlah yang berkontribusi besar terhadap kerusakan Alam di
kawasan Indonesia. Dan parahnya perusahan tersebut mayoritas di kelola oleh
perusahaan pertambangan asing. Diantaranya perusahaan Newmont, Exxon Mobil, dan
Freeport.
1.
"PT.
Newmont Minahasa Raya
Perusahaan tambang emas Newmont Minahasa
Raya (NMR) adalah perusahaan PMA (Penanam Modal Asing) yakni anak perusahaan
Newmont Gold Company, USA. Bermula dari beroperasinya PT. Newmont Minahasa Raya
tersebut mulai bermunculan masalah-masalah terutama yang berkaitan terhadap
pencemaran dan kerusakan terhadap lingkungan, yakni produksi ikan merosot
sebesar 70 persen dan penghasilan nelayan turun sebesar 50 persen, kemudia
lebih dari 100 warga Buyat, Ratatotok diduga menderita penyakit minamata akibat
terkontaminasi logam berat Arsen (As) dan Merkuri (Hg). Dan parahnya Pembuangan limbah terutama tailing ke teluk buyat, telah
mencemarkan perairan teluk buyat, tak ayal lagi mahluk-mahluk laut yang hidup
di perairan tersebut terkontaminasi limbah sehingga mati. Ini terlihat dari
seringnya terjadi keracunan ikan secara massal dan terjadinya penurunan jenis
ikan yang hidup di sekitar perairan. Bukan hanya itu terjadinya, perubahan
kontur perairan akibat tailing yang terus terakumulasi mengakibatkan terjadi
pendangkalan di perairan Buyat. Dapat dikatakan pembuangan tailing ke teluk
Buyat telah menimbulkan efek domino negatif, logisnya seperti ini PT. NMR
membuang tailing ke dasar perairan teluk Buyat, laut menjadi tercemar, ikan
serta mahluk hidup lainnya turut tercemar dan mati.
2.
PT. Exxon Mobil
perusahaan ini
dapat mengeksploitasi gas alam hingga mencapai 3,4 juta ton per tahunnya dan
penemuan cairan yang diduga kuat merkuri di areal bekas kegiatan Exxonmobil Oil
(Exxon) di Desa Hueng Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara. Kasus lainnya
yaitu pencemaran saluran air warga Desa Gampong Ampeh, Kecamatan Tanah Luas,
Aceh Utara berupa cairan minyak (oil) bekas milik perusahaan tersebut.
3.
PT. Freeport
Freeport telah
membuang tailing dengan kategori limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya) melalui
Sungai Ajkwa. Limbah ini telah mencapai pesisir laut Arafura. Tailing yang
dibuang Freeport ke Sungai Ajkwa melampaui baku mutu total suspend solid (TSS)
yang diperbolehkan menurut hukum Indonesia. Limbah tailing Freeport juga telah
mencemari perairan di muara sungai Ajkwa dan mengontaminasi sejumlah besar
jenis mahluk hidup serta mengancam perairan dengan air asam tambang berjumlah
besar, juga Freeport telah mematikan 23.000 ha hutan di wilayah pengendapan
tailing. Merubah bentang alam karena erosi maupun sedimentasi. Meluapnya sungai
karena pendangkalan akibat endapan tailing dan banyak terjadi pembunuhan dan
peculikan terhadap warga stempat oleh pihak perusahaan Freeport".
Dari ketiga perusaahan
pertambangan diatas dan penjelasan mengenai rekam jejak pengrusakan terhadap
alam, lingkungan, dan stabilitas kelangsungan hidup manusia disekitar. Kita
dapat menarik kesimpulan bahwa kekuatan modal yang berada dalam tubuh system
Kapitalisme telah jauh melampau batas intensitas kehidupan alam dan manusia dan
jika pengrusakan alam terus menerus berlanjut maka generasi berikutnya tak akan
menikmati Indahnya Alam yang diberikan tuhan untuk melangsungkan keturunan.
Kepunahan akan terjadi seiring pengerukan isi bumi yang terus berlanjut.
Apa Yang Harus Dilakukan
?
Jalan terakhir untuk memperbaiki
dan mengembalikan Bumi pada kehidupan yang bernaung padanya, tidak dapat di
lepaskan dari upaya untuk membumi hanyutkan ideology yang mengilhami terjadinya
penindasan dan penghisapan. Yang harus kita lakukan adalah Hapuskan Penindasan Atas Bumi, Hapuskan penindasan atas Manusia.
Inilah relevansi dari Sosialisme.
Sosialisme bukanlah dalil tuhan yang menyuruh orang untuk menunggu nabi datang
sebagai juru selamat pembebasan. Sosialisme adalah Ideologi yang menggerakan
massa untuk membebaskan dirinya dari belunggu penindasan dan penghisapan. Kita
haru memahami bahwa penindasan dan
penghisapan muncul dari sebuah kondisi sejarah tertentu. Untuk menghapuskan
kedua hal itu, dibutuhkan perubahan dalam kondisi sejarah. Perubahan inilah
yang harus diupayakan ketika rakyat pekerja duduk di tampuk kekuasaan. Ketika
jabatan-jabatan dalam pemerintahan dipegang oleh para buruh, tani, nelayan dan
kaum miskin perkotaan yang selama ini terpinggirkan.
Selama ini rakyat pekerja
diapaksa oleh kapitalisme untuk merusak alam untuk memenuhi keuntungan terhadap
kapitalis. bukan untuk kemakmuran rakyat pekerja itu. Dan ketika alam mengalami
kerusakan, lagi-lagi rakyat pekerja itulah yang menanggung akibat perusakan
yang dilakukannya. Misalnya ketika berhadapan dengan pencemaran, orang-orang
kaya bisa membeli AC anti debu dan kuman, atau berekreasi ke tempat-tempat yang
belum tercemar sementara rakyat pekerja dipaksa menghirup pencemaran seumur
hidupnya. Bahkan, ketika upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup diusung oleh
kelompok-kelompok pecinta lingkungan yang notabene mayoritas berasal dari kelas
menengah, nasib rakyat pekerja ini juga dikorbankan demi tercapainya
kelestarian.
Seharusnya Aktivis Lingkungan
bekerja sama dengan para buruh di industri perkayuan dan kehutanan. Dan
memberikan pengetahuan tentang pelestarian lingkungan atau bahkan melakukan
mogok dan perlawanan terhadap pembalakan liar.
Tanpa membasiskan perjuangan
terhadap rakyat pekerja maka aktivis lingkungan dianggap keliru.
Tanpa mendudukkan rakyat pekerja
diatas tanpuk kekuasan maka pengerukan perut bumi akan terus berlanjut.
Di sinilah peran gerakan-gerakan
lingkungan untuk mendidik serikat-serikat buruh dalam isu-isu lingkungan, dan
mendukung perjuangan buruh yang berkaitan langsung dengan isu lingkungan
menjadi amat penting. Tanpa kesatuan antara gerakan lingkungan dan gerakan
buruh, benturan yang terjadi sangat
mungkin akan merugikan kedua belah pihak dan membuat kaum kapitalis bertepuk
tangan. Kita jelas tidak menginginkan itu terjadi.
Mari Selamatkan Bumi,
Selamat Hari Bumi
Ditulis Oleh : Syaharuddin Zaruk (Anggota
FMD-SGMK Kolektif Kampus UNM Parang Tambung)
Sumber :
http://dedisudrajat.com/2015/04/22/sejarah-hari-bumi-22-april/
http://www.durex.co.id/explore-sex/artikel/kesehatan/hari-bumi-sedunia/
http://politikrakyat.com/2013/04/22/selamatkan-bumi-dari-koorporasi-dan-pemerintah-perusak-lingkungan/
http://www.metrosiantar.com/2014/01/20/118840/perusahaan-pertambangan-paling-merusak-lingkungan/
http://sepatanpaper.blogspot.com/2009/04/dampak-kerusakan-lingkungan.html
http://www.bangazul.com/kerusakan-lingkungan-freeport-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme