Pendidikan Perempuan Komite Persiapan Sentra Gerakan Muda Kerakyatan ( KP-SGMK) SULSELBAR

Senin, 17 Agustus 2015

Salam Perjuangan !!!
Salam kesetaraan !!!

Gerakan perempuan saat ini sangat jauh mundur dibanding gerakan perempuan sebelum 1966, dimana gerakan itu murni untuk memajukan perempuan dan  terbebas dari belenggu kapitalisme yang menghisapnya. 

Berbagai peraturan perundang-undangan masih mencantumkan banyak kebijakan yang mendiskriminasi perempuan berdasarkan norma-norma, adat istiadat/kebiasaan dan prasangka sosial budaya. walau perempuan punya peran penting dalam kelangsungan hidup keluarga dan masyarakat serta kontribusi mereka bagi pembangunan, namun mereka telah dikucilkan dari kehidupan politik, ekonomi, dan sosiali budaya serta proses pengambilan keputusan, yang bagaimanapun juga menentukan pola kehiAdupan mereka sehari-hari dan menentukan masa depan masyarakat. Pengucilan itu telah membungkam suara perempuan dan membuat kontribusi serta pengalaman mereka tidak tampak. sering kali mainstream pandangan perempuan yang di kekang hak-hak demokratiknya cenderung mambatasi diri untuk berekspresi dalam  sistem demokrasi. sementara dalam konstitusi tidak ada hal yang membenarkan bahwa ada perbedaan antara hak hak demokratik perempuan dengan laki laki.

Demikian pula dengan politik feminismenya. politik feminisme yang dijalankan sangat liberal "bebas tanpa batasan". walaupun dalam demokrasi selalu berkomitmen terhadap pembebasan kaum perempuan, bahwa tidak ada demokrasi tanpa pemenuhan terhadap hak hak demokratik perempuan.

Dalam pandangan Feminisme khususnya feminisme liberal, didalam kehidupan bermasyarakat yang menjadikan perempuan tertindas dan menjadi klas kedua, itu adalah laki-laki, yang kemudian disebut Partiaki (kekuasaan laki-laki). Dimana laki-laki lah yang berkuasa dan perempuan tunduk pada kekuasaan laki-laki. Bahkan sebagai manusia perempuan tidak punya hak akan tubuh dan seksualitas mereka sendiri, maka dari itulah landasan mereka untuk berjuang, memperjuangkan apa yang menjadi haknya dan mengakhiri kekuasaan laki-laki terhadap dirinya.

Namun Demokrasi tidak dapat  memandang penindasan terhadap perempuan dengan demikian, dengan menjadikan laki - laki sebagai “rival” yang harus perempuan kalahkan agar dapat “bebas merdeka”.

Dalam demokrasi kita  meletakan persoalan penindasan perempuan dalam persoalan “perampasan atas hak hak demokratik ”. Mengapa demikian? Menurut pandangan demokratik, penindasan laki-laki terhadap kaum perempuan muncul dari tidak tercapainya kesetaraan antara perempuan dan laki laki yang hal ini muncul karena tidak tercapainya pemenuhan  hak hak demokratik  khususnya hak hak demokratik perempuan. ketidaksetaraan ini telah di perkuat oleh tingkat partisipasi perempuan dalam kehidupan publik dan politik. kebijakan yang di rancang dan kepetusan yang diambil hanya oleh  laki-laki, tidak mencerminkan makna dari demokrasi yang sejati.

Dengan begitu perempuan yang terlibat dalam  gerakan perempuan saat ini perlu merangkai dan merakit kembali pandangan dan kemampuan juangnya agar mampu keluar dengan sebuah ide dan keyakinan yang berjangka panjang: Segala bentuk penindasan  harus di hancurkan !

Komite Persiapan Sentra Gerakan Muda Kerekayatan (KP-SGMK) SULSEBAR  telah menyelenggarakan Pendidikan Perempuan, Hari Sabtu, 15 sampai 16 Agustus 2015,  yang bertempat di : Jln. Beringin V, kassi-kassi  (Baruga Paralegal LBH-Makassar) yang di ikuti sekitar 20 peserta.

Pendidikan Perempuan ini pada umumnya bertujuan untuk membangkitkan kembali gerekan muda khususnya  perempuan agar memilki visi dan program perjuangan yang jelas. Secara khusus  kegiatan ini juga merupakan langkah awal untuk  merangkai,  merakit, dan memasifkan kembali organisasi dan gerakan kedepan dalam menuntut penyetaraan dan pemenuhan hak hak demokratik perempuan.

Selama pelatihan berlangsung, para peserta yang juga selaku anggota KP-SGMK sendiri itu , sangat antusias. Kenapa tidak, karena dalam pendidikan tersebut memberikan pendidikan  yang di khususkan untuk anggota perempuan SGMK suselbar namun tidak membatasi laki-laki sebagai peserta, dan dalam pendidikan perempuan ini jelas lebih banyak mengangkat  isu-isu  perempuan, seputar hak hak demokratik perempuan.

Dengan Terlaksanakannya pendidikan  perempuan ini di harapkan mendapat beberapa capaian yang memajukan bagi gerekan kaum muda khususnya perempuan. Diantaranya: Terbangunnya cara pandang dalam melihat masyarakat dan melihat peran perempuan didalamnya Memahami  tentang hak hak demokratik perempuan dan  apa yang harus diperjuangkanTerbangunnya kemampuan juang kaum muda khususnya perempuan dalam berbagai lapangan.

Makassar, 17 Agustus 2015
Pembukaan pendidikan perempuan dengan nyanyian Internasionale

pembukaan pendidikan perempuan SGMK

Materi Hak-hak demokratik Perempuan

Advokasi Perempuan dari LBH Makassar

Asal-usul Penindasan Perempuan dan Jenis Perjuangan Feminisme by: KPO-PRP
Testimoni Issu Perjuangan Buruh Perempuan by GSBN-SGBN
BELAJAR, ORGANISASI, DAN REVOLUSI 

1 komentar:

Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme