Laman

Senin, 03 Maret 2014

Perempuan diranah Domestik dan Lingkungan

Oleh : Novitasari
"Sistem yang Jahat dan Perusakan Alam"
Tahukah kita sebagai manusia sangat bergantung dengan alam. tentu saja lahan satu-satunya yang bisa kita manfaatkan dimuka bumi ini untuk bisa menghasilkan bahan pangan berkualitas harus dengan lingkungan yang berkualitas pula. Mungkin kawan-kawan pernah mendengar dengan yang namanya global warming. Pemanasan suhu muka bumi makin bertambah setiap waktunya, hal ini disebabkan oleh salah satunya ialah berkurangnya lahan hijau untuk menyerap tenaga surya yang dipancarkan kebumi. Makin banyaknya lubang Ozon dilangit mengakibatkan suhu dibumi makin naik, dampak lain ialah dengan terganggunya iklim dan cuaca, naiknya volume air laut yang mengakibatkan makin kurangnya daratan bagi umat manusia.Menurut PBB penduduk dunia saat iniberjumlah 7,2 juta jiwa. Yang membutuhkan lahan untuk hidup dan secara otomatisakan memakan lahan lebih luas lagi untuk pemukiman,ini juga salah satu faktor yang menyebabkan bumi ini makin rentan akan bencana.

Namun, hal serius yang harus dibahas saat ini ialah mengarah pada eksploitasi besar-besaran yang terjadi saat ini. Di Negara bagian Eropa saat ini sedang mengalami krisis akibat dari penumpukan barang, yang disebabkan oleh permintaan yang ada lebih kecil/rendah dari pada barang yang diproduksi. Ini menjadikan negara-negara maju ini memperluas pasarnya keseluruh penjuru dunia agar tidak terjadi kerugian yang akan mengakibatkan para pemilik modal gulung tikar. Tentusaja yang menjadi tujuan utama dari akibat krisis yang terjadi ini, agar pemodaldapat mendapatkan keuntungan lagi ialah dengan mengeksploitasi Negara lain terutama negara-negara dunia ketiga (bekas jajahan) dan berkembang. Seperti negara-negara yang ada di wilayah Asia termasuk indonesia, Indonesia pun menjadi mangsa “pasar” dari barang-barang yang diproduksi , karena Indonesia menempati urutan ke empat besar populasi penduduknnya didunia.  Dan juga dikarenakan negara-negara miskin seperti di Indonesia sendiri masuk dalam sistem pasar kapitalisme internasional, maka tidak heran saat ini masuk era transformasi pengerukan alam gaya baru.Sekurangnya ada dua argumen yang melandasi anggapan tentang masalah lingkungan hidup di dalam sistem kapitalisme. Pertama, dengan berbasis persaingan sebagai karakter utama sistemini adalah perlombaan produksi komoditas semurah mungkin, di mana sumber dayaalam digolongkan ke dalam logika ini. Tidak heran eksploitasi besar-besaran terhadap alam (dan juga buruh) menjadi keharusan berjalanya roda kapitalis. SelanjutnyaKarakter kedua dari sistem ini adalah keharusan akumulasi tanpa batas.  Perdagangan-perdagangan  bergerak tanpa ada batas-batas negara danwilayah yang ada dipermukaan bumi untuk industri ekstraktif. jika pada masalalu, prakteknya melalui kolonialisme, dan dalam 40 tahun terakhir, berlangsung di bawah ramuan baru neoliberalisme. Transformasi sistemyang mereka lakukan dari tahun ketahun itulah yang akan membuat bertahanya sistem yang menghisap ini. Yang saat ini gencar - gencar dilakukan dinegara - negara berkembang khususnya negara kita ialah penanaman modal asing untuk pengelolaan sumber daya alam seperti minyak,gas dan batubara.

Negara- negara miskin seperti Di Indonesia pengeksploitasian  dikenal dengan kebijakan pemerintah dalam hal perekonomian, yaitu Masterplan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI).Lahan-lahan di Indonesia khususnya dibagian timur seperti Kalimantan, Papua adalah lahan basah pengelolaan industri migas ini. Pembagian wilayah sudah dilakukan sebagai tempat aktifitas produksi. khusus lahan Di Kaltim, saat initerdapat paling tidak 1.215 ijin (Versi JATAM Kaltim) dan 1.272 ijin (Versi Pemprov Kaltim) ijin pertambangan baik dalam bentuk KP maupun PKP2B yangmeliputi kawasan sekitar 5 juta hektar. Ini sama dengan luas Propinsi Jawa Barat digabung dengan Propinsi Banten. Seolah tidak mau kalah, industri perkebunan sawit skala besar pun terus menuntut ekspansi secara besar-besaran.  Pada Oktober 2010 tahun lalu, Dinas Perkebunan Kal-Tim melaporkan ada 311 perusahaan yang mengantongi ijin dengan total luasan 3,361juta hektar.  Hal ini tentu saja sangat penting kita bahas mengingat kalimantan bukan hanya lahan hijau bagi indonesia namun juga paru-paru bagidunia. Ancaman terbesar jika peruskan alam ini terjadi bencana alam, krisispangan, serta kesehatan bagi penduduk lokal akan terganggu bahkan konfliksosial akan semakin luas.

Rusaknya Alam dan Pengaruhnya Terhadap Perempuan yang Dominan di Ranah Domestik.

Beberapa kegiatan penambangan yang menggunakan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses pengolahan mineral yang tentunya bila tidak dikelola dengan baik akan mencemari lahan, air, danudara, menyebabkan masalah-masalah kesehatan bagi para pekerja dan orang-orangyang tinggal di sekitar tambang. Bahan-bahan kimia beracun yang digunakan dalam pertambangan termasuk sianida dan merkuri. Dampak buruk yang disebabkan oleh proses penambangan terhadap kesehatan masyarakat, yaitu seperti keracunan logam berat, Infeksi Cacing Tambang, Diare, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)dan infeksi menular seksual sebagai konsekwensi logis dari semakin banyaknya kendaraan perusahaan yang keluar dan masuk  pada daerah penambangan yang tidak memperdulikan lagi nilai-nilai kesehatan bagi masyarakat  ini.

Lingkungan yang tak sehat inilahyang setiap harinya kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari kita, baik dalam ruang pekerjaan serta dilingkungan keluarga. atau orang yang paling rentan mendapatkan dampak dari tidak sehatnya lingkungan ialah seorang perempuan. karenawanita selain bekerja diluar rumah, setelah pulang dari aktifitasya diluar ia juga masih harus mengurusi ranah domestic (mengurus urusan rumah tangga) yang kegiatan sehari-hari seperti mengurusi anak, mencuci piring, mencuci baju, membersihkan rumah, memasak, dllnya. hal – hal seperti ini menjadi rutinitas seorang perempuan. Aktifitas rumah tangga lainya juga banyak dilakukan oleh perempuandan  bersentuhan langsung dengan lingkungan yang ada. Bersentuhan dengan air yang digunakan sehari-hari, namun tidaksehat, akibat dari pencemaran limbah-limbah tambang yang dekat dengan pemukiman warga. Tak heran jika saat ini, untuk dikawasan samarinda, khusunya perempuan yang menderita gangguan kesehatan makin meningkatMenurut KPA (Komisi Penanggulangan Aids) penderita HIV/AIDS sebesar 25% adalahibu rumah tangga, angka ini meningkat dari tahun ketahun penderita AIDSterbesar  58% adalah pegawai swasta yangbekerja dilingkungan tambang dan sektor lainya lingkungan yang tidak sehat.Untuk jumlah HIV/AIDS angka tertinggi tercapai 1.031 jiwa di samarinda dibandingkan dengan wilayah lain seperti Balikpapan dan Bontang. Sedangkan untuk kasus bayi yang meninggal dalam kandungan, anak Autis,bayi Hydrocephalus, di daerah pertambangan makin meningkat. penyakit lain yang makin meningkat menurut sumber data pemerintah adalah gangguan saluran pernapasan sebanyak 454 kasus terjadi di samarinda .Hal ini sangat miris, jika kita lihat banyaknya kasus diatas, yang diakibatkan dari kerusakan lingkungan yang berdampak pada buruknya kesehatan perempuan dan anak-anak.

Namun perlindungan kesehatan dan keselamatan wargapun tidak jelas di atur dalam Undang-undang, bahkan tidak adapertanggung jawaban dari pemerintah terhadap hal ini . Catatan buruk kapitalisme (di bidang lingkungan) disebabkan oleh sifat bawaannya yang mengusung proses akumulasi modal yang tak terkendali, pengerukan besar-besaran yang terjadi saat inikarena produksi yang tidak terkendali. Permasalahan- permasalahan ekologi adalah masalah politis dalam makna bahwa masalah-masalah tersebut dihasilkan atau sangat dipengaruhi oleh kesenjangan-kesenjangan kontrol atas kelompok-kelompok berkepentingan.  Sudah seharusnya masyarakat yang bisa menikmati kekayaan alam yang tersedia. Bukan pihak asingyang mengeruk secara berlebihan lalu keuntungannya dinikmati oleh segelintir pihak  saja.
Lalu Kita Harus Bagaimana?

Sebagai kaum yang paling dirugikan dari aktifitas produksi yang tidak meperhatikan aspek lingkungan. Keterlibatan dari berbagai pihak sangat penting. Emansipasi perempuan tidak hanya berbicara pada kesetaraan gender namun juga peran kita diranah publik harus terus dilakukan dalam hal isu-isu yang lebih maju dan kritis, yamembicarakan masalah kerusakan lingkungan hidup dan dampaknya tidak hanya bagiperempuan saja tapi bagi rakyat secara umumnya, membicarakan apa yang di-inginkan perempuan diranah politik, politik bisa mensetarakan perempuan, yang tidak mendiskriminasi perempuan, masalah jaminan kesehatan bagi penduduk yang beradadi dekat kawasan pertambangan,  hak-hakbagi buruh perempuan dllnya. Pembangunan dan penguatan politik yang maju tidak akan berjalan dengan baik jika kaum wanita tidak diikut sertakan. Kontrol semua pihak akan lebih mudah bagi kita membangun kekuatan yang berlandaskan kesadaran revolusioner. Namu, akan bertuju pada cita-cita menasionalisasi aset dibawah kontrol rakyat, mesin-mesin produksi serta sumber daya alam, diproduksi oleh rakyat sesuai dengan kebutuhannya lalu digunakan untuk kepentingan rakyat banyak. Hal ini yang akan kita capai bersama sistem yang membedakan antarasistem paham modal dan sistem yang dibangun oleh rakyat sendiri. Karena sesuatuhal dan segala permasalahan rakyatlah yang lebih tau dan mengerti apa yang baik dan seharusnya dilakukan. Pengolahan yang berpihak pada masyarakat banyak serta produksi yang tidak mengejar pada keuntungan segelintir orang. Produksi yangakan dijalankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena kita sadari sumberdaya alam seperti minyak, batu baru dan sumber energi lain yang tidak dapatdidaur ulang harus dimanfaatkan untuk kebuthan bersama bukan karena keuntungan semata. 

Penulis adalah Anggota: Konsentrasi Mahasiswa Progresif - Sentra Gerakan Muda Kerakyatan (Samarinda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme