Bertepatan hari pelajar
internasional (International Student Day)
, pulahan mahasiswa menggelar aksi longmarch disepanjang sultan alauddin menuju
DPRD kota Makassar, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Mkassar
(AMI) seperti: Front Mahasiswa Kerakyatan (FMK), Front Mahasiswa Demokratik –
Sentra Gerakan Muda Kerakyatan (FMD-SGMK), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI),
Serikat Perempuan Indonesia (SRIKANDI), dan Perjuangan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) Rayon Hukum UMI, menyerukan pembangunan kepeloporan gerakan
mahasiswa untuk melawan kapitalisasi pendidikan sebagai ekpresi buruknya system
pendidikan nasional yang syarat dengan komersialisasi pendidikan.
Pendidikan hari ini
telah menjadi barang komoditi khususnya pendiidkan tinggi. Baik Perguruan
tinggi negeri maupun swasta yang tidak lagi berperan sebagai lembaga yang akan
menentukan perkembangan ilmu pengetahuan, akan tetapi sebagai lembaga pencetak
calon-calon tenaga kerja/buruh yang sesuai dengan permintaan dan keinginan
kapilaisme (pemodal) yaitu tenga kerja murah. Dunia pendidikan telah menjadi
salah satu industri pencetak tenaga kerja murah dan menjadi perusahaan jasa
yang berorientasi profit (keuntungan), apalagi Indonesia sejak masuknya
organisasi perdagangan dunia (WTO) telah menjalankan ekonomi neoliberal
disegala sector termasuk mendidikan. Era masyarakat ekonomi asena (MEA) sebagai
representatif system ekonomi neoliberal yang dijalankan oleh rezim jokowi-JK.
Kebebasan berpendapat,
berorganisasi, mengkritisi, dan berekpresi adalah bentuk demokrasi yang harus
di junjung tinggi dalam Negara demokrasi, namun itu tidak berlaku jika
kekuasaan Negara dibawah kontrol kapitalisme-neoliberal secara sistematis dan
terencana. Berjalannya system kapitalisme-neoliberalisme di segala sektor
berbanding lurus dengan pembungkaman demorasi terkhusus dalam system
penididkan. Adanya pembungkaman demokrasi seperti pelarang mahasiswa
berorganisasi, berekspresi, berpendapat, mendapat ancaman skorsing sampai Drop Out (DO).
Neoliberalisme yang
syarat akan pembungkaman demokrasi, pencabutan subsidi, penyesuaian
undang-undang atau peraturan-peraturan pemerintah, serta menghilangkan peran
Negara dan melanggar undang-undang dasar Negara, telah dijalankan dengan sangat
baik oleh penguasa negeri ini. Tepat pada tanggal 12 juli 2012 misalnya,
undang-undang yang pro pasar lahir yaitu: UU No. 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, berjalannya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tidak transparan
dan cendurung diskriminatif, pembatasan kuliah yang diatur dalam peraturan
mentri No. 49 tahun 2014, serta aturan-aturan yang lainnya yang mengebiri
kebebasan mahasiswa dan mendukung komersialisasi pendidikan khususnya
pendidikan tinggi.
Situasi pendidikan,
khususnya pendidikan tinggi, seharusnya menjadi perhatian yang sangat penting
karena pendiidkan esensinya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang
diamanatkan dalam undang-undang dasar 1945, serta Negara bertanggung jawab
memberikan pendidikan secara Cuma-Cuma. Namun, amandemen telah dikucilkan dan
tidak berlaku sama sekali, peran Negara dalam pendidikan telah dihapus dan
diserahkan pada mekanisme pasar sehingga pendidikan dari tahun ketahun semakin
mahal, pembodohan agar menciptakan tenga kerja murah dan lain sebagainya.
Situasi yang
memprihatinkan dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi yang telah
di paparkan diatas, dengan momentum memperingati Hari Pelajar Sedunia, Aliansi
Mahasiswa Makassar menyampaikan beberapa tuntutan: cabut penerapan UKT/BKT,
cabut UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, Cabut Pemberlakuan
Permendikbud No. 49 tahun 2014, tolak pemberlakuan masyarakat ekonomi asean,
stop kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa di dunia kampus, tolak
militerisme masuk kampus, dan tolak kekerasan seksual dalam kampus.
Dari tuntutan tersebut,
Aliansi Mahasiswa Makassar, memberikan solusi kongrit seperti: wujudkan
pendidikan gratis, ilmiah, demokratis, dan berkesetaraan gender serta bervisi
kerkayatan. Dengan mewujudkan pendidikan gratis maka Negara harus
menasionalisasi asset-aset vital dibawah control rakyat, wujudkan reforma
agrarian sejati, serta bangun industrialisasi nasional yang kuat dan mandiri
demi kesejahtraan rakyat. (Bahril)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme