Laman

Selasa, 02 Desember 2014

Kronologi Meninggalnya Muh. Arif: Korban dalam Aksi Penolakan Kenaikan BBM


dalam aksi penolakan BBM di beberapa daerah masih berlangsung, contohnya saja di makassar,  sejumlah mahasiswa dan warga melakukan aksi penolakan kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga bahan bakar minyak, dalam  aksi mahasiswa UMI dan warga terdapat satu korban (arif) tertabrak mobil polisi yang mengamankan aksi. dibawah ini kronologi lengkapnya.

Waktu peristiwa : 27 November 2014
 peristiwa : Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI)

1. Sekitar pukul 15:00 Wita, terjadi aksi demonstrasi mahasiswa UMI yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan kampus UMI. Massa aksi ini menyebut dirinya sebagai aliansi mahasiswa UMI bersatu, dengan tuntutan agar pemerintah mencabut kebijakan kenaikan harga BBM, sekaligus mencopot kapoda SULSELBAR dari jabatannya.

2. Massa aksi kemudian bergerak ke kantor Gubernur Sulawesi Selatan, yang jaraknya cukup dekat dengan kampus UMI. Massa aksi mendesak gubernur agar menandatangani petisi yang telah mereka siapkan. Petisi tersebut berisi pernyatan pemerintah daerah Sulawesi selatan tidak sepakat atas kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan harga BBM.

3. Petisi tersebut tidak ditandatangani oleh Gubernur melainkan kepala satuan polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) yang kebetulan berada di kantor gubernur. Massa aksipun marah dan menganggab tindakan yang dilakukan Gubernur dan Kasatpol PP merupakan penghinaan terhadap aksi yang awalnya berjalan baik.

4. Tidak lama kemudian sejumlah anggota satpol PP bergerak menuju kerumunan massa aksi, tiba-tiba pelemparan batu yang datang dari arah barisan anggota satpol PP ke kerumunan massa aksi. Pelemparan batu tersebutpun memancing kemarahan massa aksi. Massa aksipun membalas dengan pelemparan batu dan berujung pada bentrok antara massa aksi dan anggota satpol PP.

5. Anggota polisi (satuan Sabara) yang berda di lokasi merespon aksi bentrok tersebut dengan mengejar massa aksi dan menembakkan gas air mata.

6. Mahasiswa mundur kedalam kampus UMI. Sementara seorang warga (belakangan diketahui bernama Muh. Arif, 17 tahun) berada paling depan, terkena tembakan gas air mata. Dari arah berlawanan, mobil watercanon milik polisi melaju kencang kearah pintu satu UMI. Mobil tersebut menabrak Muh. Arif yang berdiri sendirian paling depan. Arif terjatuh di bawah mobil watercanon setelah tertabrak. Arif kemudian ditarik keluar dari bawah mobil watercanon oleh beberapa anggota polisi. Setelah ditarik keluar, arif dipukul dan di injak-injak oleh beberapa anggota polisi.

7. Pasca arif di tabrak dan dipukul, sejumlah warga pampang satu melakukan pelemparan batu kearah kantor Gubernur. Akibat aksi ini bentrok meluas antra massa aksi dan warga pampang I dengan aparat kepolisian dengan sejumlah warga sipil yang berada diarea kantor Gubernur.

8. Polisi kemudian melakukan pengejaran terhadap massa aksi dan warga hingga masuk dalam kampus. Akibat penyerangan dan penyirian oleh aparat kepolisian kedalam kampus UMi, sejumlah sepeda motor dibakar dan penembakan gas air mata dalam lingkungan kampus bahkan mengganggu aktivitas ibadah sejumlah civitas akademik UMI di Majid Umar Bin Khattab, dalam kampus UMI. Setidaknya 5 motor mahasiswa UMI yang dibakar warga, tiga dalam kampus (samping masjid Umar Bin Khattab), dan dua lainnya diluar kampus.

9. Setelah dipukul dan di injak-injak anggota polisi, Arif kemudian di tinggal tergeletak begitu saja. Arif baru di bawa ke rumah sakit Ibnu Sina oleh mahasiswa (RS Ibnu Sina berada depan kampus UMI) setelah stuasi redah. Tiba di RS Ibnu Sina, Oleh dokter, Arif dinyatakan sudah tidak bernyawa.
Identifikasi korban :
  • Muhammad Arif (17 Tahun), warga pampang I.Korban mengalami luka bocor dibagian kepala akibat terkena tembakan gas air mata dan terlindas oleh Mobil Water Canon. Korban dinyatakan meningga saat berada di rumah sakit
  • Sukriadi Syam (34 Tahun) Korban mengalami luka di tumit kiri akibat terkena busur

berdasarkan hasil investigasi LBH Makassar dan keterangan saksi yang berada di TKP saat kejadian berlangsung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme