STATMENSOLIDARITAS
KOMITEPERSIAPAN SENTRAL GERAKAN MUDA KERAKYATAN
UNTUK FRONT NELAYAN BERSATU
Hidup Perjuangan Rakyat !!!
Represifitas
demi represifitas telah menjadi nafas darinegara ini untuk membungkam
perlawanan rakyat. Senjata menjadi jawaban atasprotes dan amarah rakyat
yang semakin tertindas oleh kebijakan rezim.Kepolisian yang semestinya
menjadi institusi yang menjaga keamanan, selaludigunakan untuk
menghadapi rakyat. Memang demikianlah fungsi dari kepolisian, menghadapi rakyat yang berlawan dan menjadipenjaga modal (menjaga stabilitas nasional agar modal leluasa masuk keIndonesia). Tindakan
kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadaprakyat semakin
kejam. Belum hilang dalam ingatan masyarakat Indonesia bagaimanapolisi
menembak rakyat di Papua, Sumatera dan didaerah lainnya. Dan kini
paranelayan di Indramayu yang menjadikorban kekejaman aparat, tindakan
represif yang terjadi merupakan tindakan antidemokrasi dan anti rakyat.
Kekerasan dan kekejaman yang dilakukan polisi dan tentaramemberikan
gambaran yang semakin jelas kepada rakyat bahwa mereka tidakmengabdi
kepada kepentingan rakyat. Rezim Neolib hari ini ialah alatkepentingan
kapitalisme, yang menggunakan alat kekerasan Negara untukmelindungi
berjalannya modal. Peristiwa yang baru saja terjadi di Indramayu
inisalah satu bukti nyata bagaimana Negara dalam hal ini pemerintah
memangmerupakan alat kepentingannya sistem kapitalisme.
Represifitas
yang dilakkan oleh aparat kepolisian ResortIndramayu terhadap massa
Front Nelayan Bersatu (FNB) ini terdiri dari nelayan Tegal, Pekalongan,
Indramayu,Brebes. ketika melakukan aksi menuntut diberlakukannya lagi
subsidi buatnelayan diatas 30 GT, yang ketika subsidi ini dihapuskan,
kenaikan solartersebut akan menambah biaya melaut ditengah hasil
tangkapan yang tidak menentuakibat cuaca yang tidak menentu, kebijakan
ini jelas membunuh nelayan. Hal iniakan berdampak pada ratusan kapal
diatas 30 GT menjadi kapal-kapal yang akan tidakberoprasi, dilanjutkan
dengan kapal-kapal yang lebih kecil (dibawah 30 GT)akibat terbatasnya
pembelian solar bersubsidi dan persaingan dengan kapal-kapalbesar. Maka,
ribuan nelayan yang biasa menggantungkan hidupnya pada
kapal-kapaltersebut akan kehilangan mata pencarian nya cepat atau
lambat, karena melautsama artinya dengan menelan kerugian. Para elit,
ahli ekonomiliberal dan lembaga-lembaga internasional menyatakan bahwa “subsidi adalah kebijakan tidak rasional dantidak berkeadilan.
Pencabutan subsidi sektor Migas akan mewujudkanketahanan dan
kemandirian energi nasional.” Hal ini menunjukan bahwaproblem pasar
bebas, salah satunya adalah subsidi. Bagi koorporasi, subsidiakan
membatasi persaingan dan menghancurkan pasar. Oleh karena itu,
agendapasar bebas harus diikuti dengan penghapusan subsidi-subsidi
publik. Ini bukti nyata pula tindakan pemerintah hari ini yang
mengorbankan rakyat nya(mencabut subsidi) demi pengabdian pada
pemodal-pemodal internasional.
Akibat dari represifitas
itu, puluhan korban luka - luka yangdialami oleh nelayan. Sampai dengan
saat ini massa aksi masih dikejar -kejaraparat kepolisian, bahkan sampai
kerumah – rumah. Tindakanrepresifitas yang dilakukan oleh aparat
terhadap Nelayan ini maupun rakyatlainnya yang sedang berlawan, menjadi
kepentingan bersama gerakan rakyat.Tindakan anti demokrasi ini tak bisa
lagi dibiarkan dan harus segera dilawanbersama-sama dengan membangun
front persatuan nasional yang mandiri dandemokratis.
Oleh karena
nya, kami sebagaiunsur Muda dari pergerakan rakyat, mendukung penuh
perjuangan FRONTNELAYAN BERSATU dan Lawan segala bentuk represifitas
rejim SBY-Budiono besertaaparat-aparatnya. Dan juga kami mendesak
negara untuk melakukanNASIONALISASI INDUSTRIALISASI SEKTOR ENERGI di
Indonesia agar dapat membiayaiSUBSIDI ENERGI yang dibutuhkan oleh
rakyat.
Jakarta, 18 Februari 2014
Koordinator Umum
Daniel Pay Halim
Koordinator Umum
Daniel Pay Halim
Photo dari news.viva.co.id |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme