Laman

Senin, 05 Januari 2015

Sosialisme memandang kerusakan lingkungan


Eksploitasi berlebihan terhadap alam dirasa tidak memihak lagi kepada alam. Kita ambil contoh pertambangan batubara, dalam awal mula proses penambangan saja sudah ada ratusan pohon yang ditebang, yang dimana kita semua tahu bahwa pohon adalah sumber oksigen, dengan hilangnya pohon berarti merubah ekosistem, secara otomatis hutan sebagai tempat tinggal hewan juga hilang, dengan hilangnya hutan akan mempercepat kepunahan spesies-spesies hewan. Belum lagi limbahnya, belum lagi masalah sosialnya.

Apa yang harus kita lakukan ditengah utang ekologi kita? Menurut sosialisme, kita berutang terhadap alam, terhadap anak cucu kita. Apa yang menyebabkan kita berutang? Jelas KAPITALISME, secara singkat saja definisi kapitalisme adalah –modal, komoditi, KEUNTUNGAN- tidak peduli hal yang apa harus “dikorbankan” untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, pengusaha tambang akan mengurangi anggaran untuk pengelolaan limbah dikarenakan tidak adanya keuntungan yang didapat, dan atau pengusaha tambang akan menyogok oknum agar tak diberi kewajiban untuk mereklamasi tambang, sekali lagi dikarenakan tidak ada keuntungan yang didapat dari situ, kapitalisme memang merusak bahkan sangat merusak alam.

Globalisasi Kita akan berbicara masalah efek kapitalisme lewat anaknya yaitu globalisasi, yang jika kita mengikuti globalisasi akan menghasilkan gaya hidup konsumtif dan hedonis, sekali lagi saya tekankan kita tidak butuh gaya hidup yang seperti itu, tapi para kaum kapitalislah yang butuh, agar kita terus bisa membeli apa yang mereka jual, walaupun kita tidak butuh itu. Dan apa yang sosialisme tawarkan untuk melunasi utang ekologi?
Dalam buku Aturan Hijau karya Jean-Luc Melenchon, seorang calon presiden Prancis dari Partai Kiri pada tahun 2012, beliau menawarkan Perencanaan Ekologis, yang salah satunya adalah berhenti menggunakan energi berbasis karbon dan beralih ke energi yang ramah lingkungan dan Menolak produktivitas yang berlebihan yang sebenarnya tak diperlukan oleh manusia.

Sosialisme jelas mulai menaruh wajah kepada alam, yang selama ini dikritik hanya peduli soal sosial. Marx dalam manuskrip 1844, mengatakan bahwa alam adalah tubuh non-organik (tubuh kedua) manusia. Jelas hal itu sudah menjawab kritik-kritik yang selama ini berdatangan.

Selama ini jika kita akan keluar dari tradisi lama, seperti ingin keluar dan menggunakan energi yang baru dan terbarukan akan selalu dihadapkan oleh masalah ketenaga kerjaan, para kaum kapitalis selalu berkilah dengan mengatakan pasti akan banyak pengangguran. Jawabannya adalah jika kita membuka lahan baru dari energi terbarukan, jelas akan membutuhkan pembangunan dari situ dialihkan masalah tenaga kerja.

Tapi dari hal yang diatas adalah satu hal yang terpenting lagi adalah kita harus dari Kapitalisme itu sendiri. Dengan sendirinya jika kita masuk kedalam Sosialisme masalah sosial akan terselesaikan dengan sendirinya.
Jelas masalah ekologi sudah ada cetak birunya, sudah ada jawabannya. Hanya kita saja yang masih tertipu oleh tipuan-tipuan Kapitalisme. Sosialisme menawarkan jalan pembebasan manusia dan alam yang terus “diperkosa” oleh Kapitalisme.

Oleh :  Achdiat ( Mahasiswa Fak. Kehutanan Unmul Angk. 2014 dan CA Koma Progresif)