Laman

Rabu, 07 Mei 2014

SAJAK - MARSINAH PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN


Ame' 07/05/2014

Bertanya-tanya jelas iya saya sangat menyimpan banyak pertanyaan mengenai sosok Marsinah yang pada tanggal 8 Mei di peringati hari kematiannya. Tapi, pertanyaan saya justru tertuju pada apa yang menyebabkannya meninggal dunia. Sampai sekarang saya belum mendapatkan jawaban yang jelas serta detail soal itu.

Sosok marsinah menantangku untuk mencarinya sampai kepada orang-orang yang kupercaya tahu semua tentang dirinya. Tapi masih saja belum bisa membongkar teka-teki marsinah yang ada di kepalaku. Teka-teki itu pun juga memaksaku untuk menginjakkan kakiku di perpustakaan kampus yang sejak menjadi seorang mahasiswa belum pernah mengunjungi perpustakaan kampusku itu. di perpustakaan saya mencoba mencari buku yang menceritakan sosoknya, namun juga tidak saya temukan. Saya pun kembali bertanya perihal apakah Marsinah itu adalah sosok Pahlawan ? yang akhirnya kucoba lagi mencari data dan ceritanya dalam buku kumpulan pahlawan Indonesia. Namun seperti sebelumnya saya tidak menemukan tulisan yang bertuliskan Marsinah bahkan tidak saya temukan persoalan yang sedikit menyinggung dirinya. Heran dan kembali bertanya-tanya, apa iya perpustakaan kampusku itu belum lengkap atau mungkin sosok marsinah memang tak pernah di tuangkan dalam buku. Sosok marsinah sungguh menggugahku untuk mencari tahu tentangnya, ribuan tanya tersimpan di benakku. Ingin rasanya bertanya langsung dengan dirinya tentang siapa dia ? dan mengapa sampai ia bisa meninggal dan mengapa pula namanya seakan tidak pernah terdengar dan terbaca dari buku yang saya pelajari ketika saya masih duduk di bangku SD, SMP, SMA sampai pada saya menjadi seorang Mahasiswa.

Baru sebulan terakhir saya menemukan secuil cerita tentang dirinya, cerita yang sempat membuat ku berlinangan air mata. Ternyata dia hanyalah sosok perempuan biasa, seorang ibu yang bekerja di Perusahaan Jam Tangan untuk menutupi kebutuhan keluarga. Tapi yang membuatnya begitu luar biasa adalah semangat perjuangannya. Semangatnya untuk melawan semua bentuk penindasan, semua bentuk eksploitasi yang di dapatkannya dan kawan-kawannya. Semangatnya untuk membebaskan dirinya, keluarga dan kawan-kawannya dari kedzaliman Tirani penguasa dan perjuangannya untuk menghancurkan Kapitalisme yang sedang menggerogoti bangsanya. Sehingga waktu menetapkan kematiannya yang memang sengaja di lenyapkan oleh Rezim di masanya dan sampai pada saat ini juga tidak ada goresan kisah dan perjuangannya dalam sejarah karena memang juga sengaja di hapuskan oleh pelaku-pelaku pelukis sejarah di Bangsanya sendiri Indonesia.

Jika masih tak ada buku yang menceritakan tentang dirimu, Semoga suatu saat saya bisa menuangkan cerita tentangmu dalam sebuah buku. Jika namamu belum terdengar dan belum di ketahui oleh anak-anakmu di masaku ini, saya akan mencoba menceritakanmu dalam diskusikusi bersama kawan-kawanku dan menyelipkan namamu dalam puisi-pusi ku nantinya. Jika sosokmu masih saja tidak terbaca oleh sejarah, saya juga akan mencoba melukis sejarahmu sendiri, memunculkanmu sebagai sosok pahlawan perempuan yang juga patut di hargai seperti pahlawan perempuan lainnya.

Kaummu masih saja di tindas hingga saat ini, Kapitalisme pun masih saja menjadi penyakit di negerimu, tapi kawan-kawanmu dan generasimu masih semangat berjuang seperti halnya yang kau lakukan dahulu. Benderah merah masih kokoh berkibar di jalan di kala momentum perlawanan rakyat. Itu pertanda semangat juangmu telah terwarisi. Dan itu pertanda sedikit demi sedikit mimpi-mimpimu, mimpi-mimpiku, dan mimpi-mimpi semua kaum tertindas akan segera tercapai. Kau adalah pahlawan bagi semua kaum pekerja, kaum tertindas dan kaum yang sadar akan kedzaliman penguasa negeri. Kami menghargai semua jerih payahmu untuk mengusir kaum penindas, kami berjanji akan melanjutkan perjuanganmu. Berjanji akan tetap meneriakkan gumam revolusi, berjanji akan lengan kiri yang masih kuat teracungkan, dan berjanji atas kain merahmu yang akan kami kibarkan di syurga kebahagiaan dari kebenaran dan kedamaian.       

Saya mewakili bangsa ini dengan penuh hormat merasa bangga akan sosokmu dan perjuanganmu, saya dan Bangsa ini juga meminta maaf atas semua tindakan yang pernah terjadi terhadapmu. Jika sejarah telah melupakanmu, maka kami akan selalu mengingatmu. Terima Kasih Pahlawanku !!!   


SAJAK TINTAH MERAH : Edisi MARSINAH “Pahlawan Buruh” 8 Mei 2014
Ditulis oleh:  Ammank (ketua GPMD-KP SGMK Pare-pare "Sul-Sel")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme