Laman

Senin, 21 April 2014

Statement Komite Persiapan Sentra Gerakan Muda Kerakyatan (KP-SGMK) Hari Bumi

STATEMENT
KOMITE PERSIAPAN SENTRALGERAKAN MUDA KERAKYATAN
UNTUK HARI BUMI 2014



AIR , TANAH dan UDARA adalah MILIK RAKYAT

Haribumi yang dirayakan pada tanggal 22 April ini, memang bertujuan agar kita ingatbahwa sampai hari ini, sumber daya alam yang kita miliki terus dikeruk olehpara pengusaha.Pertanyaan sederhana bagikita apakah bisa kita hidup bahagia dan sejahtera dibekas lubang tambang? apakahbisa hidup bahagia, sejahtera dengan keadaan iklim yang esktrim yangdiakibatkan oleh pemanasan global?. Apakah bisa ? tentu saja tidak, kitatidak mungkin dapat membangun tatanan masyarakat yang lebih baik jika alam kitasudah sangat rusak, karena Alam dan Manusia itu sangat berkaitan dan saling ketergantungan,jika tidak ada alam ini dimanakah manusia bisa bertahan hidup? Jadi jika alamrusak ya perlahan – lahan manusiapun akan rusak dan punah.

Ini yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup kita ;

Industri-industriekstraktif sangat gencar mengincar kawasan hutan. Pertambangan (Batu bara,emas, nikel, timah, bijih besi) minyak, gas, hutan serta perkebunan, sumberdaya alam tersebutlah yang sekarang sedang digalakan secara besar-besaran olehpemerintah indonesia. Sebuah model pembangunan yang di dasarkan padapenghancuran basis produksi masyarakat lama yang dilepaskan dari alatproduksinya untuk kemudian dimasukan ke dalam barisan tentara pekerja danmenghancurkan ekologi. Bahkan kerusakan ekologi pun masih bisa di jadikansumber pelipatgandaan kapital, baik itu lewat pinjaman/hibah jual beli karbon,Corporate Sosial Responsibility (CSR), Konservasi lahan dan lain-lain.

Dengan kondisi ini, kawasan hutan yang selama ini dijadikan tempathidup dan tempat masyarakat adat dan masyarakat lokal mencari nafkah menjadisangat mudah untuk diserebot dan diambil alih untuk keperluan perusahaan.Persoalanlingkungan hidup saat ini sudah sangat mendesak untuk ditanggulangi. Kualitaslingkungan hidup semakin hari semakin memburuk. Selama 150 tahun, jumlah karbonyang ada di atmosfer telah meningkat 50%, dari 280 ppm menjadi 393 ppm. Dandampaknya, khususnya abad terakhir, telah mencatat tpeningkatan suhu global,kehancuran glasier dan lapisan es, perluasan gurun dan berbagai peristiwa cuacaekstrem.

Fenomena perubahan iklim akibatpemanasan global disebabkan oleh pengrusakan hutan dan eksploitasi bumi untukbahan bakar fosil yang dikeruk (ditambang) demi profit, pencemaranair-tanah-udara akibat limbah, kekeringan dan berbagai bencana alam. Semenjakperut bumi Indonesia dikeruk untuk kepentingan akumulasi modal dan keuntungan,selama itu pula hasilnya diangkut ke luarnegeri dan yang mendapatkan keuntunganya para pemodal dan pengusaha. Aktor perusak lingkungan hiduptertinggi terutama adalah perusahaan di sektor pertambangan (penyebab70% kerusakan lingkungan) dan perkebunan, disusul oleh pemerintah yangmengeluarkan izin konsesi pertambangan dan pengusaha hutan yang semakingila-gilaan sejak otonomi daerah (bisa ratusan per Propinsi setiap bulan). Dan perusak terbesar tentusaja kombinasi perusahaan dan pemerintah. Dipermudah lagi dengan pembukaan sistem pasar bebas tanpa ada hambatanbirokratis, karena untuk sekarang ini sistem pemberian Izin Usaha terutamauntuk industri ekstratif tidak harus tersentral di Pemerintah Pusat namun bisalangsung ke pemeritah daerah.

Dan yang sedang akan kita hadapi ialah sebagaimanapraktek MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia)pembangunan Industrialisasi ekstraktif skala besar yang bertumpu padaekspoitasi besar-besaran terhadap klas pekerja. Dalam dokumen MP3EI ada disebutkan 5 koridor pembangunan di indonesia, yaitu koridor pulau Sumatra akandi jadikan Lumbung energi dan pangan, koridor Pulau Jawa akan di jadikan pusatpenyedia tenaga kerja, jasa dan Industri pengolahan, koridor Pulau Kalimanatanakan di jadikan Lumbung pangan dan energi, koridor Pulau Sulawesi akan dijadikan pusat perikanan dan wisata, kordiror Bali dan Nusa tenggara akan dijadikan pusat Wisata, jasa dan peternakan, serta koridor pulau Papua akan dijadikan lumbung pangan dan energi. Apakah artinya ini ? Artinya bahwa sudah adaupaya sistematis dan terencana yang akan dilakukan oleh rezim perpanjangantangan imperialis Susilo Bambang Yudhoyono untuk membagi dan menyerahkankekayaan alam Indonesia dan melempar 150 juta lebih klas pekerja ke dalammekanisme pasar Kapitalisme.

Apa yang didapatkan rakyat ?Rakyat hanya mendapatkanampasnya saja dan diwarisi racun tambang berton-ton jumlahnya, di darat, lautmaupun udara.Tak hanya itu saja, industri pertambangan, padakhususnya, telah merampas kawasan lingkungan hidup rakyat, menghapuskanmimpidan cita-cita generasi masa depan, hingga merenggut jutaan nyawa manusiasecara langsung maupun tidak langsung (contoh saja kasus alm.Nadia bocah yang tenggelamdilubang tambang didaerah Palaran Kota samarinda,Kalimantan Timur  baru – baru ini ).

Makaoleh sebab itu mari bersatu bersama – sama rakyat pekerja,buruh,tani,nelayan,kaum miskin kota, perempuan,mahasiswa,pelajar,pemuda, inisyarat yang perlu untuk kita mulai bersama – sama dan dengan sunguh – sunguh untuk meraih kemakmuran rakyat dan kelestarianBumi. Tanpa kesatuan elemen – elemen masyarakat ini, benturan yang terjadisangat mungkin akan merugikan kedua belah pihak dan membuat kaum kapitalis(pemodal/pengusaha) bertepuk tangan. Kita jelas tidak menginginkan itu terjadi.

Ayobersatu, selamatkan BUMI demi kehidupan manusia yang lebih layak!!!

Samarinda, 21 April 2012



Biro Politik
Komite Persiapan .Sentra Gerakan Muda Kerakyatan

Desi Natalia Mebang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, mengkritik, di kolum dibawah dengan komentar-komentar serrta kritikan yang ilmiah. study, organisasi, dan revolusi. salam muda kerakyatan, salam sosialisme